Monday, 22 June 2015

Unknown

Badan POM Ingin Peran Bersama dalam Pengawasan Obat dan Makanan

Produk tanpa izin edar dan kadaluarsa disebut banyak ditemukan dalam usaha kecil dan menengah

Jakarta. Dalam dialog publik yang diadakan di ruang wartawan di Gedung Nusantara III DPR, Jumat (12/6/2015), dibahas sejumlah isi tentang keamanan pangan nasional.

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM), Roy Spalingga, berharap ada optimalisasi peran bersama untuk pengawasan obat dan makanan yang beredar di tengah masyarakat. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan, di mana biasanya marak peredaran obat dan makanan tak layak konsumsi.

"Menjelang Ramadan dan Lebaran ini biasanya peredaran makanan tidak layak konsumsi ini meningkat," tutur Roy.

Roy juga berharap ada peran bersama dengan lembaga terkait, dalam mengawasi peredaran makanan kadaluarsa, produk berformalin, atau produk berkemasan rusak.

BPOM sendiri, menurut Roy, telah mengembangkan pemantauan dan pengawasan terhadap makanan dan obat tak layak konsumsi. Dalam pengembangan itu, BPOM menurutnya telah berkoordinasi baik dengan pihak kepolisian maupun jajaran perindustrian dan perdagangan.

"Kita berkoordinasi dengan kepolisian, karena umumnya produk tanpa izin masuk dari luar negeri melalui 'pelabuhan tikus,'" ujarnya.

Roy juga mengatakan bahwa produk tanpa izin edar dan kadaluarsa, banyak ditemukan di dalam produksi usaha kecil dan menengah. Terkait hal itu, dia pun mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam berbelanja sehari-hari.
Sumber

Unknown

About Unknown

Pimpinan Redaksi Tabloid LPKNM