Surabaya - Kota Surabaya memiliki banyak taman. Semuanya terawat.
Bahkan tanaman atau bunganya pun kerap terlihat segar. Ternyata
perawatannya cukup rumit, perlu tim khusus. Seperti apa?
Pemkot Surabaya menyebut tim itu sebagai satuan tugas khusus taman alias satgasus. Mereka berjumlah 500 orang.
"(Tim) Tiap hari merawat, menyulam serta perbaiki taman agar tetap terlihat segar," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Perawatan (DKP) Surabaya Chalid Buhari kepada detikcom, Selasa (16/6/2015).
Keberadaan satgas taman, menurut Chalid, memiliki peran yang sangat vital. Karena ada beberapa jenis tanaman yang membutuhkan perawatan khusus.
"Apalagi seperti saat kemarau saat ini, untuk penyiraman bisa sampai dilakukan hingga 2 kali sehari. Akan terlihat jika jarang dirawat (disiram), daun akan terlihat layu," imbuhnya.
Di dalam satgas, lanjut Chalid, terdapat anggota yang mempunyai keterampilan khusus untuk perampingan pohon yang menjulang.
"Tidak sembarang orang yang bertugas merampingkan pohon tinggi karena selain membentuk juga memperhitungkan empasan angin agar tidak membahayakan masyarakat," pungkas Chalid.
Sejauh ini, ada 70 taman di Surabaya. Jumlah itu dimungkinkan akan terus bertambah. Selain sebagai paru-paru kota, fasilitas publik itu biasa digunakan sebagai tempat rekreasi. Dibutuhkan perawatan khusus dan tanggung jawab warga agar taman-taman tersebut tetap indah dan memesona.
Sumber
Pemkot Surabaya menyebut tim itu sebagai satuan tugas khusus taman alias satgasus. Mereka berjumlah 500 orang.
"(Tim) Tiap hari merawat, menyulam serta perbaiki taman agar tetap terlihat segar," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Perawatan (DKP) Surabaya Chalid Buhari kepada detikcom, Selasa (16/6/2015).
Keberadaan satgas taman, menurut Chalid, memiliki peran yang sangat vital. Karena ada beberapa jenis tanaman yang membutuhkan perawatan khusus.
"Apalagi seperti saat kemarau saat ini, untuk penyiraman bisa sampai dilakukan hingga 2 kali sehari. Akan terlihat jika jarang dirawat (disiram), daun akan terlihat layu," imbuhnya.
Di dalam satgas, lanjut Chalid, terdapat anggota yang mempunyai keterampilan khusus untuk perampingan pohon yang menjulang.
"Tidak sembarang orang yang bertugas merampingkan pohon tinggi karena selain membentuk juga memperhitungkan empasan angin agar tidak membahayakan masyarakat," pungkas Chalid.
Sejauh ini, ada 70 taman di Surabaya. Jumlah itu dimungkinkan akan terus bertambah. Selain sebagai paru-paru kota, fasilitas publik itu biasa digunakan sebagai tempat rekreasi. Dibutuhkan perawatan khusus dan tanggung jawab warga agar taman-taman tersebut tetap indah dan memesona.
Sumber