Rombongan DPD RI sempat diajak Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menikmati suasana di Taman Harmoni, Keputih Surabaya. |
Langkah lainnya, lanjut Risma, Pemkot Surabaya akan mengadakan bazaar Ramadan di 20 titik. “Ini kami gunakan sebagai langkah antisipasi pengendalian stabilitas harga bahan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru,” tandas lulusan ITS ini.
Lonjakan harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah ini menjadi perhatian serius DPD RI. Untuk mengetahui kondisi di lapangan, anggota Komite II bersama Wali Kota Surabaya, pagi itu melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional. Rombongan juga sempat menikmati suasana asri di Taman Harmoni, Keputih, sebelum kemudian menuju Kantor Pemkot Surabaya.
Dari hasil pantauan ke beberapa pasar tradisional, tidak ditemukan kenaikan harga seperti yang ramai diberitakan. “Pengendalian harga di Surabaya cenderung terjaga baik. Kami harap kebijakan di kota ini terkait pengendalian harga kebutuhan pokok yang sangat sensitif bagi masyarakat bisa ditiru daerah-daerah lainnya,” cetus Parlindungan Purba.
Dalam pertemuan yang dihadiri pula oleh seluruh jajaran Forpimda Kota Surabaya itu, pria kelahiran Medan ini menyatakan apresiasinya lantaran Kota Surabaya tak punya Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID). “Jadi pemantauan langsung dilakukan masing-masing dinas. Dengan demikian wali kota bisa memantau naik turunnya harga kebutuhan pokok setiap saat,” katanya.
Komentar senada dilontarkan Achmad Nawardi. Anggota DPD RI ini menyatakan saat sidak ke Pasar Pucang Surabaya, dirinya tidak menemukan kenaikan harga seperti dikabarkan di daerah lainnya.
“Daging sapi misalnya, di daerah lain bisa sampai Rp 100.000, tapi tadi nggak sampai segitu. Lalu bawang merah yang sempat mencapai Rp 30.000, tadi hanya Rp 28.000an,” paparnya.
Sumber