Sunday, 21 June 2015

Unknown

Suramadu Gratis, Pengguna Tol: Rawan Kriminalitas Lagi

Bangkalan:Meski digratiskan, para pengguna meminta pengelola tol Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) tidak abai terhadap keamanan para pengendara roda dua. Mahmud, salah satu pengguna tol Suramadu mengatakan tanpa adanya petugas karcis di jalur roda dua, maka lalu lintas kendaraan jadi tidak terpantau.

Kondisi ini, kata dia, bisa membuat pelaku kejahatan seperti jambret dan rampok leluasa mencari mangsa di jalur roda. "Dulu waktu awal Suramadu beroperasi, pengendara tidak dipungut biaya. saat itu, banyak tindak kriminalitas," kata Mahmud kepada Tempo, Jumat, 12 Juni 2015.

Berkaca pada kondisi masa lalu itu, Mahmud meminta petugas tol tetap memantau situasi keamanan di jalur roda jembatan Suramadu. Dengan begitu, segala bentuk kejahatan bisa dicegah. "Walau gratis, standar keamanannya kalau bisa seperti saat belum gratis," ujar Mahmud.

Kepala Tol Suramadu Suharyono tidak menampik bahwa penggratisan untuk roda dua bisa meningkatkan kriminalitas. Volume kendaraan yang tinggi dan bebas keluar masuk tol, akan menyulitkan petugas memantau keamanan di jalur roda dua. "Malam ini kami akan rapat termasuk dengan polisi, karena ada pola perubahan pengamanan setelah jalur roda dua digratiskan," kata Suharyono.

Rapat itu, kata Suharyono, salah satunya akan membahas keberadaan loket karcis di roda dua, apakah harus dibongkar atau diubah fungsi. Menurut Suharyono, keberadaan loket karcis akan membuat lalu lintas roda akan terhembat. "Apakah akan dibongkar total atau diubah fungsi menjadi pos pantau, itu tergantung rapat," kata Suharyono.

Suharyono menambahkan sebelum digratiskan, rata-rata volume kendaraan di jalur sepeda motor berkisar antara Rp 32 hingga 34 ribu kendaraan setiap harinya.

Mulai Sabtu ini, 13 Juni 2015, Presiden Joko Widodo menyatakan tarif tol untuk kendaraan roda dua di Jalan Tol Jembatan Suramadu dibebaskan. Keputusan itu diambil karena ada keluhan dari warga

Unknown

About Unknown

Pimpinan Redaksi Tabloid LPKNM