Monday, 22 February 2016

Unknown

Wali Kota Surabaya Sulap Dolly jadi Kampung Wisata


YALPK "Yayasan Advokasi Lembaga Perlindungan Konsumen"

LPKNM.com-Surabaya. Kawasan yang dulu dikenal sebagai lokalisasi Dolly di Surabaya, kini berubah total. Setelah ditutup oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tempat itu disulap menjadi kampung wisata.
Peresmian dilakukan Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, setelah dilantik menjadi Wali Kota Surabaya untuk kedua kalinya.

"Hari ini saya meresmikan Kampung Wisata Inspirasi Dolly. Untuk yang pertama kali adalah Kampung Seni Mural. Kalau perlu, setiap bulan saya ke sini untuk meresmikan satu per satu tujuan wisata baru," ujar Risma, di kawasan eks Dolly.

Kampung Wisata Dolly terdiri dari beragam kampung tematik yang ditempatkan di gang berbeda. Lokasi yang sedang disiapkan adalah Kampung Hijau Lestari, Kampung Seni, dan Kampung Oleh-oleh.
Dalam mewujudkan rencana pengembangan ini, Pemerintah Kota Surabaya menggandeng kelompok anak muda Surabaya.

"Kami di sini sejak penutupan Dolly, dan akan tetap di sini sampai warga binaan kami benar-benar mandiri dan memahami konsep kampung wisata inspirasi Dolly yang telah kami gagas," jelas Dalu, Ketua Gerakan Melukis Harapan.

Selain meresmikan Kampung Seni Mural Dolly, Risma juga mengunjungi workshop kelompok usaha bersama (KUB) yang merupakan kelompok usaha sepatu Mampu Jaya.

Mural Dolly memberi kekhasan yang dipersembahkan Surabaya Creative Network (SCN) dan Gerakan Melukis Harapan (GMH). Gores warna Mudo akan menghias dinding eks-wisma Barbara dan dinding-dinding di kawasan Dolly.

Tema mural bermacam-macam, mulai dari sayap, lorong waktu, dan karakter animasi khas Kota Pahlawan. "Ini merupakan bagian awal dari perubahan Dolly, supaya gang Dolly kembali ramai.

Tentunya ramai dengan hal positif," kata Ketua SCN Hafshoh Mubarak.

Saat ditanya terkait tema yang dipilih, Hasfhoh mengatakan mengikuti tren anak muda pada masa kini yang gemar selfie.

"Kami memberi media untuk selfie, jadi anak muda dapat memanfaatkan tempat ini untuk berselfie ria,"ujarnya.

Tidak hanya itu Hafshoh berharap, dengan adanya Mudo (mural Dolly), kampung Dolly bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.

"Bila Dolly kembali ramai dikunjungi, setidaknya ini akan membawa berkah bagi warga.Ini merupakan langkah awal untuk Dolly sebagai kampung wisata kreatif," ujarnya.

Bukan hanya menyulap eks lokalisasi menjadi tujuan wisata, Risma juga berencana membuatkan lapangan sepakbola bagi ana-anak yang tinggal di lokasi itu.

"Saya akan buatkan lapangan sepak bola untuk anak- anak di sini agar mereka dapat berlatih maksimal dan potensi mereka dapat tersalurkan,"kata Risma di depan puluhan anak Dolly.

"Kapan- kapan main sepak bola bareng ibu," tambahnya. Rencananya tim sepak bola anak-anak Dolly akan dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim U-12 (usia 12 tahun)dan U-15.

Saat ini baik tim U-12 dan U-15 telah terisi 22 anak tiap tim. Pelatih dan bagian perekrutan masih akan melakukan seleksi lagi.

Krisna Aji Bimantara, seorang pemain U-15 mengatakan dirinya senang karena telah diberikan fasilitas oleh Pemerintah Kota Surabaya.

"Kami sangat senang, apalgi bisa dilatih oleh Anam Maqruf dari Persebaya United," ujarnya.

"Terimakasih banyak Bu Risma," sorak anak- anak yang tergabung dalam tim sepak bola Dolly.
Rencananya mereka akan diikutan dalam pertandingan Piala Wali Kota yang akan diselenggarakan tahun ini. 

Unknown

About Unknown

Pimpinan Redaksi Tabloid LPKNM