LPKNM.com-Surabaya. Sejumlah ijazah siswa lulusan tahun lalu masih terdapat di sejumlah sekolah di Surabaya dan sekitarnya.
Padahal beragam upaya telah dilakukan sekolah untuk mengurangi beban tanggungjawab dengan mendatangi rumah mantan siswa atau memanggil siswa yang bersangkutan untuk datang ke sekolah saat liburan kuliah atau kerja.
Mereka harus melengkapi ijazah dengan tanda tangan,cap jari serta mengambil surat tanda tamat belajar itu.
Kabid Pendidikan Atas dan Kejuruan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Sudarminto mengungkap saatvini bukan lagi sekolah yang menahan ijazah. Tetapi lulusan yang tidak memiliki kesempaan untuk mengambil ijazah.
"Di SMKN 5, SMKN 2 dan lainnya banyak menumpuk ijazah lulusan. Sampai sekarang. Upaya sekolah sudah dilakukan, itu tadi, mendatangi rumah lulusan," kata Sudarminto.
Sudarminto menegaskan, keberadaan ijazah itu bukan karena lulusan belum menuntaskan pembayaran administrasi sekolah.
Namun karena lulusan sudah kerja di sejumlah negara di Asia. Ada Thailand, Vietmam, China dan lainnya.
Padahal beragam upaya telah dilakukan sekolah untuk mengurangi beban tanggungjawab dengan mendatangi rumah mantan siswa atau memanggil siswa yang bersangkutan untuk datang ke sekolah saat liburan kuliah atau kerja.
Mereka harus melengkapi ijazah dengan tanda tangan,cap jari serta mengambil surat tanda tamat belajar itu.
Kabid Pendidikan Atas dan Kejuruan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Sudarminto mengungkap saatvini bukan lagi sekolah yang menahan ijazah. Tetapi lulusan yang tidak memiliki kesempaan untuk mengambil ijazah.
"Di SMKN 5, SMKN 2 dan lainnya banyak menumpuk ijazah lulusan. Sampai sekarang. Upaya sekolah sudah dilakukan, itu tadi, mendatangi rumah lulusan," kata Sudarminto.
Sudarminto menegaskan, keberadaan ijazah itu bukan karena lulusan belum menuntaskan pembayaran administrasi sekolah.
Namun karena lulusan sudah kerja di sejumlah negara di Asia. Ada Thailand, Vietmam, China dan lainnya.
"Lama belajar siswa SMK di Surabaya
itu kan empat tahun. Jadi tahun keempat mereka banyak yang magang kerja
di perusahaan teknologi. Setelah habis masa magang, mereka langsung
dipekerjakan. Ini yang membuat mereka belum ambil ijazah," urainya.
Dindik, kata Sudarminto, minta masing-masing sekolah aktif menghubungi keluarga lulusan. Harapannya saat lulusan pulang bisa menyempatkan diri mampir ke sekolahan.
"Biar bagaimanapun, biar lulusan sudah bekerja, ijazah tetap harus diambil," ujarnya
Menumpuknya ijazah juga terjadi di sejumlah SMA. Salah satunya di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya.
"Tiap tahun, pada bulan September kami baru bisa membagikan ijazah. Karena banyak lulusan yang berada di luar kota bersamaan studi lanjutan, ke perguruan tinggi," ungkap kepala Smamda Mas'ad Fachi.
Lulusan bisa ke perguruan tinggi berbekal surat keterangan tanda lulus yang secara otomatis menjadi faktor lain menumpuknya ijazah di sekolahan.
Keberadaan ijazah di sekolah menjadi fokus perhatian Dindik Surabaya. Terutama seiring musim hujan yang tidak jarang membuat sekolahan di sejumlah kawasan terendam."Untuk keamanan berkas, terutama ijazah dan surat penting lain bisa ditaruh di ruangan lantai dua sekolahan," jelas Humas Dindik Surabaya,Eko Prasetyoningsih.
Dindik, kata Sudarminto, minta masing-masing sekolah aktif menghubungi keluarga lulusan. Harapannya saat lulusan pulang bisa menyempatkan diri mampir ke sekolahan.
"Biar bagaimanapun, biar lulusan sudah bekerja, ijazah tetap harus diambil," ujarnya
Menumpuknya ijazah juga terjadi di sejumlah SMA. Salah satunya di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya.
"Tiap tahun, pada bulan September kami baru bisa membagikan ijazah. Karena banyak lulusan yang berada di luar kota bersamaan studi lanjutan, ke perguruan tinggi," ungkap kepala Smamda Mas'ad Fachi.
Lulusan bisa ke perguruan tinggi berbekal surat keterangan tanda lulus yang secara otomatis menjadi faktor lain menumpuknya ijazah di sekolahan.
Keberadaan ijazah di sekolah menjadi fokus perhatian Dindik Surabaya. Terutama seiring musim hujan yang tidak jarang membuat sekolahan di sejumlah kawasan terendam."Untuk keamanan berkas, terutama ijazah dan surat penting lain bisa ditaruh di ruangan lantai dua sekolahan," jelas Humas Dindik Surabaya,Eko Prasetyoningsih.