LPKNM.com-Surabaya. Jumlah pelanggaran lalu lintas di Surabaya cukup tinggi. Dalam pelaksaan Operasi Simpatik Semeru 2016 di Surabaya, tim gabungan menindak 302 pelanggaran. Tapi tidak semua pelanggaran dikenakan tilang.
Informasinya, ada dua penindakan selama Operasi Simpatik 2016 ini, yaitu tilang dan teguran. Mayoritas pelanggar yang ditemukan pada hari pertama pelaksaan Operasi Simpatik ini tak ditilang, yaitu sebanyak 45 pengendara. Sedangkan pelanggar lain yang berjumlah 275 pelanggar ditilang.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar menyatakan sasaran utama Operasi Simpatik 2016 adalah pelanggaran di kawasan tertib lalu lintas (KTL).
Meskipun bertema Operasi Simpatik,
razia ini tetap memberikan tilang terhadap pelanggar. Sebanyak 90
persen pelanggaran akan dikenakan tilang. Sedangkan 10 persen
pelanggaran dikenakan teguran.
Operasi Simpatik ini tetap mengedepankan teguran terhadap
pelanggaran. Tapi teguran hanya diberikan terhadap pelanggaran yang
tidak membahayakan diri sendiri atau pengendara lain.
Sedangkan pelanggaran yang membahayakan diri sendiri atau pengendara lain akan dikenakan tilang.
“Operasi Simpatik 2016 berbeda dengan razia sebelumnya. Petugas hanya
menggelar razia di lokasi tertentu,” kata Lily.
Tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan,
dan Satpol PP juga menggelar razia secara mobile atau patroli.
Razia patroli ini pun tidak hanya menyasar pengendara yang
melanggar rambu tertentu. Razia ini juga menyasar pejalan kaki atau
pedagang kaki lima (PKL) yang tidak menggunakan jalan atau trotoar
sebagaimana mestinya.
Menurutnya, penyeberang jalan juga bisa kena sasaran razia.
Seharusnya penyeberang jalan menyeberang di zebra cross atau jembatan
penyeberangan orang (JPO). Bila petugas melihat penyeberang jalan
menyeberang di jalan umum, petugas akan menindaknya.
Mantan Kasubag Humas Polres Tanjung Perak ini menambahkan target Operasi Simpatik
adalah mengembalikan KTL sebagaimana mestinya. Seharusnya KTL bersih
dari segala jenis pelanggaran. Tapi selama ini justru KTL masih banyak
pelanggaran.
“Harapan kami setelah Operasi Simpatik adalah KTL bebas dari segala jenis pelanggaran,” tambahnya.