Setelah beberapa saat lalu, tepatnya 22 Februari 2016, warga kelurahan Genting Kalianak melakukan penutupan jalan raya Kalianak, Surabaya yang merupakan akses keluar masuk kawasan pergudangan di Surabaya dan Gresik, karena jalan yang rusak parah dan mengakibatkan korban jiwa. Kini mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional.
Menurut data dari Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional V, setidaknya ada 9 titik jalan nasional di Jawa Timur yang mengalami kerusakan yakni Jln Manyar, Jln Gresik Kalianak, jln Taman Krian, Sidoarjo. Kota Sampang, jalan Merr Porong, Jombang dan Mojokerto, serta Bangil Pasuruan dengan kondisi jalan yang saat ini mengalami keadaannya berbeda-beda.
“Kita itu butuh terobosan baru, untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Karena tiap tahun pasti ada saja yang lubang. Kalau cuma di tambal sulam tidak bakal ada efeknya. Nanti hujan, dilewati truk besar ya rusak lagi,” ujar Supa’ad, Kepala Dinas PU Bina Marga ditemui setelah hearing perbaikan jalan rusak bersama komisi D DPRD Jatim.
Masih menurut Supa’ad, saat ini jumlah jalan nasional sendiri sepanjang 2361.23 Km, dan untuk biaya perbaikan serta perawatannya Jawa Timur hanya memiliki 1,44 triliun pada tahun 2016.
“ Dana tersebut sangatlah kecil untuk perbaikannya pun juga kecil,” tambahnya.
Sedangkan menurut BBPJN V untuk mengantisipasi keluhan masyarakat akan perbaikan jalan rusak, pihaknya sudah melakukan perbaikan jangka pendek dengan cara menambal jalan rusak.
Namun unuk perbaikan secara permanen dan jangka panjang pihaknya mengaku mengalami kendala yakni salah satunya adalah pembiayaan yang memberikan efek domino seperti tidak terbelinya alat-alat yang mendukung perbaikan jalan dan pembebasan lahan.